Kesejahteraan perani di Bulukumba mengalami perubahan dibeberpa priode, dimana 10 tahun pertama, 1990-2000 petani mengalami penurunan tingkat kesejahteraan dengan frekuensi penurunan mencapai negatif 0.2 persen, sementara untuk tingkat tertinggi kesejahteraan yang dirasakan petani Bulukumba terjadi ditahun 2001-2010, dimana tingkat tertinggi mencapai nilai frekuensi sebesar positif 0.3 persen, selanjutnya pertumbuhan kesejahteraan mengalami penurunan hingga akhir pengukuran penelitian (2018). Fluktusi keuangan dari besaran jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan mempengaruhi peningkatan kesejahteraan petani, namun tidak signifikan, pengaruh ini dikarenakan petani banyak menggunakan kredit tersebut telah sesuai dengan peruntukan kredit tersebut. Fleuktuasi keuangan melalui tingkat inflasi, tidak memberikan pengaruh pada tingkat kesejahteraan pertani, hal ini dikarenakan petani merasakan adanya elastisitas harga yang terjadi dengan perubahan tingkat inflasi, sehingga petani dapat mengkondisikan keuangan secara tepat meski terjadi tingkat inflasi yang tinggi