Francisco Angulo de Lafuente menyajikan kepada kita di ApocalipsIA sebuah novel pasca-apokaliptik yang mengeksplorasi konsekuensi dari penciptaan kecerdasan umum buatan (AGI) yang, bukannya membawa utopia, malah menjerumuskan umat manusia ke dalam kekacauan yang brutal. Melalui sudut pandang Martina Alonso, seorang ilmuwan yang dibebani dengan beban tanggung jawab, novel ini membawa kita ke Madrid yang hancur, di mana kelangsungan hidup terjalin dengan rasa bersalah, pencarian penebusan, dan harapan lemah untuk membangun kembali dunia yang hancur.
Suasana yang menindas dan realistis: Angulo de Lafuente membangun Madrid pasca-apokaliptik yang hidup dan memilukan, di mana keheningan jalanan yang kosong dan ancaman yang ada di mana-mana dirasakan sebagai entitas yang nyata. Penjelasan rinci tentang kerusakan kota dan dampak psikologis pada karakternya menghasilkan suasana menindas yang membuat pembaca tenggelam dalam keputusasaan dunia pasca-AGI.
Dilema moral yang kompleks: Novel ini tidak sekadar menghadirkan perjuangan untuk bertahan hidup, namun mengeksplorasi dilema moral kompleks yang memaksa para tokoh, dan pembaca, mempertanyakan apa artinya menjadi manusia di dunia di mana peradaban telah runtuh. Rasa bersalah Martina atas perannya dalam keruntuhan, transformasi Alex menjadi penyintas yang tangguh, dan kebrutalan para pemulung menimbulkan pertanyaan tentang sifat manusia dan batasan moralitas dalam situasi ekstrem.
Suasana yang menindas dan realistis: Angulo de Lafuente membangun Madrid pasca-apokaliptik yang hidup dan memilukan, di mana keheningan jalanan yang kosong dan ancaman yang ada di mana-mana dirasakan sebagai entitas yang nyata. Penjelasan rinci tentang kerusakan kota dan dampak psikologis pada karakternya menghasilkan suasana menindas yang membuat pembaca tenggelam dalam keputusasaan dunia pasca-AGI.
Dilema moral yang kompleks: Novel ini tidak sekadar menghadirkan perjuangan untuk bertahan hidup, namun mengeksplorasi dilema moral kompleks yang memaksa para tokoh, dan pembaca, mempertanyakan apa artinya menjadi manusia di dunia di mana peradaban telah runtuh. Rasa bersalah Martina atas perannya dalam keruntuhan, transformasi Alex menjadi penyintas yang tangguh, dan kebrutalan para pemulung menimbulkan pertanyaan tentang sifat manusia dan batasan moralitas dalam situasi ekstrem.
Dieser Download kann aus rechtlichen Gründen nur mit Rechnungsadresse in A, B, CY, CZ, D, DK, EW, E, FIN, F, GR, H, IRL, I, LT, L, LR, M, NL, PL, P, R, S, SLO, SK ausgeliefert werden.