Rafael Barracuda

Bagaimana cara memperbaiki dunia (eBook, ePUB)

• Format: ePub

Produktbeschreibung

Jika kita ingin memperbaiki kehidupan di bumi dan kehidupan kita sendiri, kita perlu menemukan panduan baru: panduan yang dapat memenuhi tantangan zaman kita dan masa depan. Pedoman lama pada prinsipnya bagus, tetapi pedoman ini telah terjebak dalam struktur yang terkalsifikasi yang sering kali mencapai kebalikan dari apa yang semula dimaksudkan. Perkembangan masyarakat membuatnya perlu menemukan pedoman baru dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini, bagaimanapun, kita perlu mengetahui bagaimana sejarahnya, bagaimana masyarakat sekarang terstruktur dan bagaimana kemungkinan perkembangannya. Penulis ingin mengetahui hal ini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini, antara lain: Bagaimana kita tahu mana informasi yang baik dan mana informasi yang buruk? Apa itu konspirasi palsu dan apa itu konspirasi yang nyata? Bagaimana kita bisa mencapai perdamaian yang adil? Budaya dan subkultur apa saja yang ada di sana? Bagaimana masa depan Islam di Eropa? Apakah inti dari agama Yahudi, Kristen dan Islam? Bagaimana sebuah negara miskin menjadi kaya? Apa peran alam dan pemanasan global bagi kelangsungan hidup kita? Apa saja skenario untuk masa depan dunia? Apa saran politik untuk misalnya Afghanistan dan Timur Tengah? Apakah makna kehidupan? Bagaimana kita bisa tetap atau menjadi sehat secara alami? Nasihat atau aturan hidup apa yang bisa membuat kita bahagia?

Yang pada akhirnya dipertaruhkan adalah bagaimana menjaga kehidupan di bumi. Menurut penulis, membuat pilihan yang tepat pada saat-saat krusial tertentu (yang disebut "nodes") adalah sangat penting.

---

Dieser Download kann aus rechtlichen Gründen nur mit Rechnungsadresse in A, B, CY, CZ, D, DK, EW, E, FIN, F, GR, H, IRL, I, LT, L, LR, M, NL, PL, P, R, S, SLO, SK ausgeliefert werden.

Produktdetails

• Verlag: Rafael Barracuda
• Erscheinungstermin: 13. August 2022
• Bahasa Indonesia
• ISBN-13: 9781005041786
• Artikelnr.: 65154778

Autorenporträt

The author was born in 1943, during the war, in a village in the eastern part of the Netherlands where his father was a pastor. As a child he fantasized about a cosmic system of colors and numbers. He attended art school for several years, but as a landscape painter, he had problems with the education where only still lifes were painted. In the 1960s, he made big hitchhike trips, practically without money, to Greece, Turkey, Morocco and in 1964 to Afghanistan, India, and Nepal. He had always been interested in different cultures, especially in terms of landscape, music, and lifestyles. He was also interested in politics, but there he made a wrong choice in the 1960s. Despite that, years later that choice was miraculously made good again. Partly because of that personal experience he considers making a good choice so important. Later in life he went to study psychology. His final paper was on ethnic culture and happiness. Then he worked for about 15 years as a researcher in happiness at the Erasmus University in Rotterdam. He has been an enthusiastic folk dancer until the corona era.