Dalam penafsirannya tentang surat Paulus kepada jemaat di Galatia, Dr. Caram memperlihatkan bagaimana perbuatan-perbuatan manusia tidak cukup untuk menyenangkan hati Allah, tetapi hanya dengan iman barulah mungkin menyenangkan Dia. Orang Galatia telah mengalami kemunduran dengan kembali memercayai tradisi-tradisi manusia, tetapi Rasul Paulus mendorong mereka untuk berusaha menjadi sempurna dengan mengembangkan suatu kasih akan kebenaran dan dipimpin oleh Roh Kudus.