Jin (bahasa arab Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan dapat menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah SWT, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Nabi Muhammad SAW maka mereka tidak lagi bisa mendengarkannya karena ada barisan yang menjaga rahasia itu.
"...dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)
Asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (¿) dan 'nun' (¿) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi). Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari golongan jin dan manusia.Tentang asal kejadian jin, Allah menjelaskan, kalau manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api yang sangat panas, seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Hijr,
dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr 15:27)
Tidak semua jin yang didakwahi mau mengikuti dan beriman. Di antara mereka ada yang shalih dan ada yang tidak. Mereka menempuh jalan yang berbeda-beda. Seperti juga manusia, ada yang mau mengikuti jalan kebenaran dengan baik, adapula yang membangkang dan mengikuti jalan kesesatan
Di antara jin ada yang taat dan ada pula yang menyimpang dari kebenaran. Jin yang taat adalah yang benar-benar memilih jalan yang lurus. Kemudian ia akan mendapat surga dan segala yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala sediakan untuk kaum yang shalih.
Buku ini megisahkan kehidupan kaum jin bersumberkan dari Al-Quran & Al-Hadist.
"...dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)
Asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' (¿) dan 'nun' (¿) menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi). Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari golongan jin dan manusia.Tentang asal kejadian jin, Allah menjelaskan, kalau manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api yang sangat panas, seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Hijr,
dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr 15:27)
Tidak semua jin yang didakwahi mau mengikuti dan beriman. Di antara mereka ada yang shalih dan ada yang tidak. Mereka menempuh jalan yang berbeda-beda. Seperti juga manusia, ada yang mau mengikuti jalan kebenaran dengan baik, adapula yang membangkang dan mengikuti jalan kesesatan
Di antara jin ada yang taat dan ada pula yang menyimpang dari kebenaran. Jin yang taat adalah yang benar-benar memilih jalan yang lurus. Kemudian ia akan mendapat surga dan segala yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala sediakan untuk kaum yang shalih.
Buku ini megisahkan kehidupan kaum jin bersumberkan dari Al-Quran & Al-Hadist.
Dieser Download kann aus rechtlichen Gründen nur mit Rechnungsadresse in A, B, BG, CY, CZ, D, DK, EW, E, FIN, F, GR, H, IRL, I, LT, L, LR, M, NL, PL, P, R, S, SLO, SK ausgeliefert werden.