2,99 €
2,99 €
inkl. MwSt.
Sofort per Download lieferbar
payback
0 °P sammeln
2,99 €
2,99 €
inkl. MwSt.
Sofort per Download lieferbar

Alle Infos zum eBook verschenken
payback
0 °P sammeln
Als Download kaufen
2,99 €
inkl. MwSt.
Sofort per Download lieferbar
payback
0 °P sammeln
Jetzt verschenken
2,99 €
inkl. MwSt.
Sofort per Download lieferbar

Alle Infos zum eBook verschenken
payback
0 °P sammeln
  • Format: ePub

Sebuah novel yang didasari fakta sejarah, berlatar belakang peristiwa tragis G30S 1965. Novel yang banyak dijadikan kajian skripsi ini berkisah tentang bekas prajurit Angkatan Udara yang menggelandang sebagai pemulung. Kardjono--yang pernah 10 tahun ditahan karena dituduh menjadi simpatisan Partai Komunis Indonesia--mencari istri dan anaknya.
Sebuah novel yang didasari fakta sejarah, berlatar belakang peristiwa tragis G30S 1965. Novel yang banyak dijadikan kajian skripsi ini berkisah tentang bekas prajurit Angkatan Udara yang menggelandang sebagai pemulung jalanan. Kardjono--yang pernah 10
…mehr

  • Geräte: eReader
  • mit Kopierschutz
  • eBook Hilfe
  • Größe: 0.15MB
  • FamilySharing(5)
Produktbeschreibung
Sebuah novel yang didasari fakta sejarah, berlatar belakang peristiwa tragis G30S 1965. Novel yang banyak dijadikan kajian skripsi ini berkisah tentang bekas prajurit Angkatan Udara yang menggelandang sebagai pemulung. Kardjono--yang pernah 10 tahun ditahan karena dituduh menjadi simpatisan Partai Komunis Indonesia--mencari istri dan anaknya.

Sebuah novel yang didasari fakta sejarah, berlatar belakang peristiwa tragis G30S 1965. Novel yang banyak dijadikan kajian skripsi ini berkisah tentang bekas prajurit Angkatan Udara yang menggelandang sebagai pemulung jalanan. Kardjono--yang pernah 10 tahun ditahan karena dituduh simpatisan Partai Komunis Indonesia--mencari istri dan anaknya.

Di Yogyakarta, ia bertemu Mirah, aktivis mahasiswa penganut ajaran marxisme-leninisme. Apakah Mirah anaknya, yang ketika Djon ditangkap ia masih berumur tiga tahun? Bagaimana dengan Lastri, istrinya, yang mengira sang suami sudah dieksekusi.

Lastri sedang hamil tua ketika Kardjono ditangkap. Ia mendengar kabar bahwa suaminya meninggal dan mayatnya dibuang ke laut. Harapan Lastri untuk hidup seakan musnah. Hanya demi kedua anaknya, Mirah dan Hernowo, ia akhirnya pulang kampung.

Menghindari cap sebagai istri "simpatisan" PKI, Lastri berjuang hidup di Yogya, membesarkan kedua anaknya.

"Ada kekuatan dari novel ini yang tak bisa dipandang dengan sebelah mata. Sebagai novel sejarah, novel ini seperti punya pretensi kuat untuk meluruskan sejarah G30S yang selama ini telah dimanipulasi oleh rezim Orde Baru...." (Resensi di Majalah Tempo, Februari 2003).

Novel ini disusun dengan mengandalkan penelitian. Penulisnya, Ngarto Februana, tampaknya menjaga benar agar data yang diperolehnya tetap utuh, otentisitasnya terasa, sekaligus juga menyentuhkan nuansa sebagai fiksi. Membaca novel ini seperti melihat sejarah tetapi memiliki dimensi kedalaman. Demikian komentar Bakdi Soemanto, guru besar pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.


Dieser Download kann aus rechtlichen Gründen nur mit Rechnungsadresse in A, B, CY, CZ, D, DK, EW, E, FIN, F, GR, H, IRL, I, LT, L, LR, M, NL, PL, P, R, S, SLO, SK ausgeliefert werden.

Autorenporträt
NGARTO FEBRUANA was born in Batu, Malang, East Java, Indonesia on 4 February 1967. He completed his primary and secondary education in his hometown. Ngarto graduated from Indonesian Literature Department, Faculty of Letters, Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1995. He is actively writing short stories between 1986 to 1997. Some of his short stories have been published by Yogyakarta local media and national media, including several teen magazines. A number of his short stories published in an anthology of short stories. Lorong Tanpa Cahaya (Aisle Without Light) is his first novel, was first published in 1999.His second novel, Menolak Panggilan Pulang (Reject Call Home), published in July 2000. The third novel, Tapol (Prisoner), printed and published in 2002, and Harga Seorang Wanita (A Price A Woman) published in 2006.

This former student activists embarked on a career in the media industry as a copy editor of D & R Magazine (April 1997 - February 2000), copy editor of the tabloid Semanggi (2000), copy editor the tabloid DeTAK (2000-2001). Since 2001 to now he is a journalist at Tempo Inti Media, Jakarta, with a variety of roles such as author, head of research, editor of Koran Tempo, staff research experts, and Publishing Coordinator at the Center for Data and Analysis TEMPO.