Akankah Earl dari Winchester melamar kekasihnya, atau lebih mementingkan, mencintai Nona Adeline Carwyn jika pada akhirnya mereka akan dipaksa untuk menikah?
Hari Natalnya harapannya tidak berubah seperti apa yang diharapkannya... Nona Adeline Carwyn memiliki satu keinginan di hari Natalnya: untuk merasakan jatuh cinta. Keinginannya sudah terjawab dengan hadirnya seorang pria di hidupnya yang bernama Devon Hayes, Earl dari Winchester. Pria yang tampan nakal, dan berdosa saat mereka berjumpa pertama kali di pesta Natal. Pertemuan mereka sungguh tidak terduga dan Adeline senang menghabiskan malam Natal bersamanya. Dia merasa ragu ketika datang pagi hari akankah pria itu tetap mencintainya, dan mengucapkan kata-kata gombalan manis manja yang sebenarnya ternyata hanya omong kosong, walaupun sesungguhnya dia tetap ingin mempercayai pria itu. Saat ayahnya, Earl dari Whitewood, menemukan mereka di dalam situasi yang sulit, sikapnya mulai berubah. Nona Adeline berada dalam situasi yang membingungkan yang seharusnya dia bisa hindari. Sementara dia tidak menyesali malamnya dengan Connor, dia tetap berharap di pagi hari cintanya bisa terwujud. Devon tidak pernah berharap untuk menemukan seorang wanita yang mempesona di pesta Natal, namun pada saat mereka berjumpa pertama kali di pesta Natal, Devon sungguh terpikat padanya. Devon terus menerus mengejar Adeline, tanpa tahu apa yang dia maksud ketika dia harus menangkapnya. Ketika Adeline jatuh di pangkuannya, Devon sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah mempertemukan belahan jiwanya, akan tetapi banyak yang berubah ketika risiko harus dipertaruhkan. Devon dipaksa untuk mempertanyakan segala sesuatu tentang dirinya, dan Devon harus membuat keputusan yang seharusnya mudah bagi seorang pria yang sedang jatuh cinta. Akankah Devon melamar kekasihnya, atau lebih mementingkan, mencintai Nona Adeline jika pada akhirnya mereka akan dipaksa untuk menikah?
Hari Natalnya harapannya tidak berubah seperti apa yang diharapkannya... Nona Adeline Carwyn memiliki satu keinginan di hari Natalnya: untuk merasakan jatuh cinta. Keinginannya sudah terjawab dengan hadirnya seorang pria di hidupnya yang bernama Devon Hayes, Earl dari Winchester. Pria yang tampan nakal, dan berdosa saat mereka berjumpa pertama kali di pesta Natal. Pertemuan mereka sungguh tidak terduga dan Adeline senang menghabiskan malam Natal bersamanya. Dia merasa ragu ketika datang pagi hari akankah pria itu tetap mencintainya, dan mengucapkan kata-kata gombalan manis manja yang sebenarnya ternyata hanya omong kosong, walaupun sesungguhnya dia tetap ingin mempercayai pria itu. Saat ayahnya, Earl dari Whitewood, menemukan mereka di dalam situasi yang sulit, sikapnya mulai berubah. Nona Adeline berada dalam situasi yang membingungkan yang seharusnya dia bisa hindari. Sementara dia tidak menyesali malamnya dengan Connor, dia tetap berharap di pagi hari cintanya bisa terwujud. Devon tidak pernah berharap untuk menemukan seorang wanita yang mempesona di pesta Natal, namun pada saat mereka berjumpa pertama kali di pesta Natal, Devon sungguh terpikat padanya. Devon terus menerus mengejar Adeline, tanpa tahu apa yang dia maksud ketika dia harus menangkapnya. Ketika Adeline jatuh di pangkuannya, Devon sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah mempertemukan belahan jiwanya, akan tetapi banyak yang berubah ketika risiko harus dipertaruhkan. Devon dipaksa untuk mempertanyakan segala sesuatu tentang dirinya, dan Devon harus membuat keputusan yang seharusnya mudah bagi seorang pria yang sedang jatuh cinta. Akankah Devon melamar kekasihnya, atau lebih mementingkan, mencintai Nona Adeline jika pada akhirnya mereka akan dipaksa untuk menikah?