2,99 €
2,99 €
inkl. MwSt.
Sofort per Download lieferbar
payback
0 °P sammeln
2,99 €
2,99 €
inkl. MwSt.
Sofort per Download lieferbar

Alle Infos zum eBook verschenken
payback
0 °P sammeln
Als Download kaufen
2,99 €
inkl. MwSt.
Sofort per Download lieferbar
payback
0 °P sammeln
Jetzt verschenken
2,99 €
inkl. MwSt.
Sofort per Download lieferbar

Alle Infos zum eBook verschenken
payback
0 °P sammeln
  • Format: ePub

Thomas, Om Andi dan Reyhan telah hidup dalam kesempurnaan untuk waktu yang lama. Mereka kerap mengabaikan ketidaksempurnaan yang hadir seperti menolak kesedihan, kekecewaan, kemarahan dan berbagai pengalaman ketidaksempurnaan lainnya. Kuatkah mereka untuk terus-menerus hidup dalam kesempurnaan?
Kevin, Nel dan Fadel terus-menerus mencari sesuatu untuk memenuhi lubang besar di jiwanya. Sudah banyak air mata yang dijatuhkan, sudah banyak derita yang dilalui, bahkan sudah banyak orang lain yang turut menderita karena pencarian itu. Bertemukah mereka dengan pencariannya?
Di dalam buku ini,
…mehr

  • Geräte: eReader
  • mit Kopierschutz
  • eBook Hilfe
  • Größe: 0.33MB
  • FamilySharing(5)
Produktbeschreibung
Thomas, Om Andi dan Reyhan telah hidup dalam kesempurnaan untuk waktu yang lama. Mereka kerap mengabaikan ketidaksempurnaan yang hadir seperti menolak kesedihan, kekecewaan, kemarahan dan berbagai pengalaman ketidaksempurnaan lainnya. Kuatkah mereka untuk terus-menerus hidup dalam kesempurnaan?

Kevin, Nel dan Fadel terus-menerus mencari sesuatu untuk memenuhi lubang besar di jiwanya. Sudah banyak air mata yang dijatuhkan, sudah banyak derita yang dilalui, bahkan sudah banyak orang lain yang turut menderita karena pencarian itu. Bertemukah mereka dengan pencariannya?

Di dalam buku ini, keenam tokoh akan bertutur tentang pengalaman kesempurnaan dan ketidaksempurnaan hidup mereka. Bagaimana pengalaman-pengalaman itu saling berinteraksi satu sama lain di alam semesta hingga mencapai keutuhan hidup.

Kisah mencengangkan ini, dipertemukan di sebuah, katakanlah, meja kerja konsultasi. Kisah-kisah yang barangkali tak akan kita akui bahwa kisah ini ada, disembunyikan dan dikunci dalam-dalam. Namun kini, kisah ini hadir, menorehkan keinginan dan pencariannya akan keutuhan, dan barangkali akan menggenapi nalar dan tanya pembaca menuju diri yang utuh...


Dieser Download kann aus rechtlichen Gründen nur mit Rechnungsadresse in A, B, CY, CZ, D, DK, EW, E, FIN, F, GR, H, IRL, I, LT, L, LR, M, NL, PL, P, R, S, SLO, SK ausgeliefert werden.

Autorenporträt
Memiliki nama lengkap I Putu Ardika Yana. Lahir di Palu, 15 Oktober 1989. Ia adalah anak dari Niluh Sarinu dan Made Tangsi. Pada masa kecil hingga kuliah, ia akrab di sapa Putu, namun sekembalinya ke Palu, ia mengganti nama sapaannya menjadi Ardi.
Ardi bersekolah di SD Negeri Inpres V Lolu. Selama sekolah, ia sering disapa keong karena bertubuh kecil dan berkepala besar. Tentu saja itu menjadi semacam hinaan bagi dirinya, namun kata-kata itu yang justru membuatnya tumbuh menjadi seseorang yang percaya diri. Setelah lulus SD, ia melanjutkan studinya di SMP Negeri 2 Palu dan SMA Negerti 2 Palu. Kedua sekolah itu adalah sekolah terbaik di masanya dan Ardi dengan mudah masuk di sekolah itu karena kemampuan akademiknya yang memang di atas rata-rata.
Lulus dari SMA, Ardi yang masih tetap kurus dan kecil, manja dan penakut ini, nekat untuk melanjutkan kuliah di Yogyakarta meski ia sedang sakit-sakitan karena asma yang dideritanya sering kambuh. Ia punya mimpi dan cita-cita untuk menjadi dokter, namun sayangnya, berkali-kali ia tes, ia masih juga gagal masuk di kedokteran universitas gadjah mada. Akhirnya, untuk mengobati rasa gagalnya, ia memilih kuliah Psikologi dan sangat tertarik dengan peminatan klinis sejak awal kuliah sarjana.

Ternyata, ia memang harus belajar di Universitas Sanata Dharma. Kampus itu mengajarkannya tentang kecerdasan yang seimbang antara akademik dan kemanusiaan. Dari Sanata Dharma ia belajar tentang bagaimana memuliakan Tuhan dengan menunjukkan kemulian kita sebagai manusia.
Berbekal keilmuan psikologi, karakter dan kepribadian dari Universitas Sanata Dharma, ia bertekat untuk melanjutkan kuliah S2 di Magister Psikologi Profesi UGM bidang Psikolog Klinis yang peminatnya sangat banyak namun kuotanya terbatas. Mimpinya terwujud. Ia diterima di UGM
Bukan Ardi jika tidak sibuk. Di Palu tanpa kesibukan, ia kehilangan jati dirinya, di Palu dengan ritme yang baginya datar, ia justru mengalami depresi berat. Sejenakhening.com dilahirkan oleh Ardi di bulan September 2016, saat ia sedang mengalami Depresi Berat. Dalam rentang waktu 3 bulan (Agustus - November 2016) ia telah melakukan percobaan bunuh diri, namun sahabatnya Eriek dan Yuni berhasil menyelamatkan hidupnya.
Setelahnya, ia bangkit dan membesarkan sejenakhening.com. Lembaga ini adalah aktivitasnya di luar selain sebagai PNS di BNNP Sulteng. Keduanya adalah tempatnya mengabdikan diri untuk Kesehatan Jiwa masyarakat. Baginya, Kesehatan Jiwa adalah hak s...